Grabtoko, sebuah situs Ecommerce baru yang belakangan ini sedang viral karena sering sekali muncul iklannya di Tv itu baru-baru ini disebut telah menipu banyak sekali konsumen. Mereka disebut telah menipu para konsumen, karena barang yang mereka pesan tidak kunjung dikirim oleh pihak Ecommerce. Para konsumen tersebut terperdaya karena banyaknya iklan dari mereka yang bertebaran di televisi membuat para korban terpedaya dan percaya kepada situs Ecommerce yang baru dirilis itu.
Merasa janggal, beberapa korban kemudian langsung mendatangi kantor Grabtoko yang beralamatkan di Plaza 89 Rasuna Said lantai 12 yang ternyata merupakan sebuah area Coworking Space.
Area Coworking Space yaitu Ruang kerja baru dimana pengguna bekerja dengan orang-orang lain dari perusahaan/organisasi yang berbeda berada di satu tempat. Coworking space berasal dari bahasa Inggris yang berarti ruang yang digunakan untuk bekerja, menghasilkan karya secara bekerja sama baik antar individu maupun perusahaan yang memiliki latar usaha berbeda.
Ketika didatangi, seorang korban hanya bisa mendapati jika kantor itu dalam keadaan kosong, dilansir dari CNBC, Rabu (06/01/2021).
Beberapa korban lain juga mengatakan jika mereka telah melakukan pembelian sejak akhir tahun 2020 kemarin, namun hingga sekarang barang tersebut yang mereka pesan tidak kunjung juga dikirim.
Bahkan ada seorang pembeli yang mengaku uangnya tertahan sebanyak Rp 28 juta. Dirinya membeli beberapa produk dari situs tersebut, yaitu ada iPhone 11, Macbook dan juga Samsung Galaxy S20 Plus.

Pihak Grabtoko melalui Yudha Manggala yang merupakan Managing Director dari Grabtoko Indonesia kemudian meminta maaf atas kejadian tersebut. Mereka juga berdalih jika saat ini uang para konsumen telah dibawa kabur oleh investor mereka, sehingga mereka sedang melaporkan investor tersebut ke Mabes Polri di Trunojoyo Jakarta Selatan.
Baca Juga: Paten Baru iPhone Lipat, Bakal Rilis Tahun 2022?
Saat ini, ketika kami sudah mencoba untuk mengunjungi akun resmi milik grabtoko tersebut baik dari Instagram, Halaman pada facebook hingga website mereka yang sekarang sudah tidak bisa diakses lagi.